Sabtu, 28 September 2013

Bagaimana Watak Mempengaruhi Hidup Anda!!!


Mulanya hanya biasa-biasa saja memahami karakter sendiri dan orang lain di sekitar kita. Aku mulai mengenal macam-macam watak baru saja , sejak masuk fakultasku di IPB. Melankolis, Sanguinis, Pleghmatis, dan Koleris. HANYA macam-macam watak saja, tidak mendetail apa maksudnya. Saat itu watak dominanku adalah melankolis -/+ 50%. Kau bisa bayangkan itu. Saat itu aku tak begitu paham apa maksudnya pembagian watak macam itu. Yang kutahu saat itu pembagian watak itu tak begitu berarti penting. Pelan2 aku mulai melupakannya.

2 tahun kemudian aku menyadari betapa hidupku penuh dengan penyesalan, penuh dengan tekanan batin, sering melihat kondisi pada hal yang negatif. Tapi satu hal positif yang mampu kulakukan adalah aku masih mampu merencanakan cita-citaku dengan baik. Meski mulai melupakan tentang pembagian watak-watak, aku selalu mencoba mengukur tingkat kepribadianku setiap tahunnya. Dan wow, hasil yang signifikan adalah segi watak melankolis dalam diriku mulai berkurang setiap tahunnya. Dengan peningkatan signifikan juga pada kepribadian kolerisku. Hal ini mungkin karena aku mulai mengembangkan diriku di organisasi. Dan ya, kuakui memang, aku mulai cepat mengambil keputusan. Lebih banyak bekerja dan berorientasi target. Saat ini aku tahu bahwa, melankolis adalah pribadi yang introvert, selalu berpikir detail, good planer, mudah tersinggung, perasa, dsb.

DUA minggu yang lalu aku memutuskan untuk membeli 3 buku tentang pengembangan diri. Buku yang pertama yang baca adalah tentang bagaimana memepengaruhi orang lain karya Dale Carnegie. Buku ini sangat bagus tapi aku belum berminat membacanya dengan detail, karna isinya sulit masuk dalam diriku. Lalu 3 hari kemudian aku baca buku kuning dengan judul “Personality Plus” Karya Florence Littauer. WOW, Buku ini sungguh menginspirasi. Aku membacanya dengan pelan, mengulangi pada bab yang amat penting di kepribadianku. Buku ini mengulas semua hal yang dapat anda ketahui tentang pribadi seorang melankolis, sanguinis, koleris, dan pleghmatis dengan detail dan contoh2 yang amat memahamkan. Saya pikir anda harus membacanya!!.

Sebelum ku membaca setiap lembar dari buku ini aku selalu merasa depresi pada sisi kepribadianku yang negatif. Sisi yang membuat aku lebih sering murung dan bersedih. Sisi pessimistic dalam diriku yang memandang mengapa orang lain bisa seceria itu, mengapa seseorang mampu mengawali bergaul dengan baik. “Oh my God, aku buruk sekali”. Lalu aku berpikir apa hakikatnya aku diciptakan???, aku berpikir aku tak bisa maju, aku berpikir aku seringkali tersinggung dan tertekan dengan masalah2 yang amat sepele. Ya Allah, AKU CEMBURU pada mereka.

Guncangan itu ahirnya kupahami, betapa melankolis SUSAH melihat sisi positif dalam dirinya yang amat LUAR BIASA. Berpikir detail, perencana yang baik, serius dan tekun, suka berkorban, idealis!!. Sisi positif itu yang tak mau diumbar. Namun aku merasa amat beruntung, kini aku meiliki dua sisi karakter dalam diriku yang sama-sama kuat. Koleris yang dinamis, tak ingin menunggu, suka bertindak meski kurang sabar. Kini, aku menyadari aku bukanlah orang temperamental yang berbeda dengan yang lain. Aku hanya berwatak melankolis koleris. Aku hanya merasa sisi melankolisku yang pesimistic bertengkar dengan sisi koleris yang optimistic. 

Ada cerita yang pernah kualami dengan seorang temanku yang berwatak pleghmatis yang damai. Saat itu aku belum membaca buku ini. Oh ya, Sungguh baru kusadari konflik ini terjadi HANYA karena kita berlainan watak!!. Singkatnya, Ketika itu, dia diserahi suatu tanggungjawab yang tak kunjung dijalankan. Woow, bagaimana aku tak geram, sisi kolerisku mulai geram. Kuambil alih tanggung jawab tanpa mengatakan sepatah kata pun padanya. Setelah itu, kutulis status2 tegas di fb, twitter guna mengingatkannya. Huft, dia tak pernah menggubris. Oke, aku tak pernah lagi memperdulikannya. Sekali pun!!.

Lihatlah!!, Betapa seorang pleghmatis yang damai tidak suka didesak desak. Namun kalau mereka dibiarkan sendiri, mereka tidak akan melakukan apapun dari yang mereka janjikan, jarang merasa bersalah atas tindakannya, damai dengan kondisinya. Mereka hanya butuh sedikit motivasi halus.

Lihatlah!!, Betapa seorang koleris yang selalu benar tapi cara-caranya yang kurang sabar, mengambil alih kepemimpinan yang dipandang kurang berjalan, lagi-lagi karena kurang sabar melihat ketidakefektifan seorang pleghmatis. Mereka butuh kesabaran mengambil keputusan.

Sekarang aku mengerti, hanya karena kita tak memahami watak-watak, persaudaraan menjadi korban. Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana mengarahkan, bagaimana mengontrol watak kita pada sisi positif, bagaimana memahami seseorang disekitar kita yang berlainan watak dengan kita.

Ohya, sebelum mengahiri tulisan ini, saya sedikit menyinggung tentang sanguinis. Mereka yang berbicara terlalu banyak tanpa memeperdulikan orang2 sekitarnya. Berbeda dengan melankolis yang selalu ingin hidup teratur. Sanguinis jarang memperhatikan keteraturan. Positifnya adalah, mereka selalu bisa membuat orang2 sekitarnya bergembira dengan humor2 yang menggigit. Mereka suka menebar pesona sibisa dia, dimanapun ada kesempatan. Mereka hanya butuh meringkas kata2nya, menahan tidak menyela pembicaraan orang lain, dan berhenti membesar-besarkan.

Akuilah kelemahan anda...
*Sanguinis yang populer mampu tampil memesona, namun mereka terlalu banyak bicara
*Melankolis yang sempurna terorganisir, namun mereka mudah tertekan
*Koleris yang kuat dinamis, tapi mereka tidak sabaran
*Phlegmatis yang damai mudah bergaul, tapi mereka cenderung tidak berpendirian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar