Senin, 17 Februari 2014

S.TP

Dulu kalau aku tak begitu, kini bagaimana aku?
Dulu kalau aku tak disitu, kini dimana aku?
Kini kalau aku begini, kelak bagaimana aku?
Kini kalau aku disini, kelak dimana aku?

Tak tau kelak atau pun dulu
Cuma tahu kini aku begini
Cuma tahu kini aku disini
Dan kini aku melihatmu*

Disini lagi, Lantai 3 AGB IPB. Saya sengaja menyempatkan waktu hanya untuk duduk-duduk di selasar teras kesukaan saya, sambil membaca buku Ilana Tan. Bait diatas saya ambil dari buku itu. Kali ini bunga-bunga yang mekar hanya sedikit, pucuk-pucuk pohonnya kelihatan sudah dipotongi, hanya beberapa kamboja putih yang mekar dan berjatuhan. Duh, esok dan seterusnya sudah tak bisa seperti ini lagi.

Tadi saya menyempatkan mengunjungi sudut-sudut kampus hanya untuk menghirup udaranya saja. Ritual syukur yang dari sejak saya sekolah di tempat kebanggaan ini, tentu akan beda. Ini bisa jadi terakhir kali saya kesini, di selasar yang teduh ini. Mungkin Bulan April nanti saya hanya bisa menengoknya tanpa bisa leyeh-leyeh seperti ini lagi.

Duh, IPB. Bersyukur sangat dan bangganya aku mengunyah pendidikanmu. Alhamdulillah gusti, berkat siapa lagi saya bisa menyandang S.TP setinggi ini, melepas gelar #Matelu. Pesantren dan Kementrian Agama. Begitu itu, pikiran rusuh sering saja muncul karna keinginan menggebu untuk lanjut S2 atau pun kerja di Industri ternama. Ah, untung saja hati kecil saya masih berdaya. Kok ya gak tau diri banget kalo saya masih mengikuti bisikan rusuh itu. Saya disekolahkan ini untuk mengabdi, bangun pesantren. Meski ya, saya ndak juga tau apa yang harus saya bangun nanti. Tapi niat saya sudah padat, saya mau ngabdi dulu pada almamater yang membesarkan saya.

Lalu tiba-tiba ditengah saya meraba-raba hayalan begini, saya teringat kembali hal-hal yang membuat saya kangen dan merasa sangat tidak berterimakasih. Ya itu, seringnya tidur di kelas sewaktu kuliah. Saya kangen itu, dimarahi dosen sampai diusir gara-gara telat masuk. Ah, sudahlah itu hal yang konyol tapi bikin kangen.

Saya membuka slide kenangan lama kembali. Ah tau lah kalian, saya ini sewaktu awal kuliah amat kolot. Bisanya hanya buka buku dan tidur. Pertemanan dengan sahabat lama saya membuat saya bisa belajar karya tulis, dorongan sahabat saya yang akhirnya saya harus menterpaksakan diri untuk nulis dan masuk organisasi. Saya bukan mau mengenang-ngenang dia lagi, bukan itu. Saya merasa sahabat saya itu memberi saya banyak pengetahuan bagi orang sekolot saya waktu itu. Tentu bagi saya penting untuk mengucapkan “Terimakasih” lewat tulisan ini. Saya juga tak lupa menyapa teman-teman BPH CSS 2011-2012 yang dengan sengaja/tidak sudah banyak mengajari saya menjadi sekretaris yang baik meski sering mengkritik, suka bekerja sendiri, suka menangis, sering marah-marah, sok tegas, dan sok bijak, uuh. Ah kalian yang mengantarkan saya menjadi pribadi Koleris begini. Terimakasih Rully, Umam, Mbak Ida, Ires, dan Ana. 

Saya sengaja menarik nafas dalam-dalam mengingat ingat banyak kenangan yang luar biasa. Ah tak terasa dua jam saya duduk-duduk begini, tiba-tiba ada yang titik di kerudung saya. Saya rasa itu cipratan air dari slang-slang AC di atas kepala saya, anggap saja begitu. Hehe. 

Sengaja saya melambatkan waktu di bangku biru ini, Lantai 3 AGB. Ritual syukur penyempurna namanya. Saya sudah S.TP, sebagian mimpi saya selama kuliah boleh dikatakan banyak yang tercapai. Meski ya banyak yang belum sempurna. Tapi saya pikir-pikir itu prestasi yang luar biasa. Duh, Alhamdulillah.. Esok sudah tak bisa leyeh-leyeh menatap langit biru menghadap bunga-bunga kamboja yang bermekaran seperti kali ini. Esok saya pulang. 

Terimakasih tak terhingga untuk semua teman2 yang sengaja/tidak sengaja mengajari saya akrab dengan karya ilmiah, nulis di blog, berorganisasi, bersosialisasi, team work, dan lain-lain. Saya sering apatis dan egois, Maafkan, saya mohon maaf sebesar-besarnya. 

Saya akan rindu dengan IPB dan seisinya…
Akhir kata, Alhamdulillah ‘ala kulli ni’matillah, nikmat ini tiada tara. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar