Rabb…
Begitu hinanya diri ini,
Nikmat-nikmatMu yang banyak q dustakan, q siakan dan trabaikan
Untuk syukur pun enggan…
Ya Allah…
Q bisu, tuli, buta dan tak tau cara mengetuk pintu menuju
hidayahMu…
Hati ini terbutakan oleh dunia….
Ilahi….
Engkau teramat sangat pemurah,
Engkau kirimkan orang-orang yang slalu mendukungq,
Sahabat-sahabat yang luar biasa….
Bahkan ibu yang slalu q pintai doa
Dan ayah yang slalu q banggakan meski tak bisa q temukan lagi
jasadnya
Tapi hati tetap saja….
Debu dosa ini menjadi jubah kebanggaan yang belum q sadari…..
Tangis…..
Rasanya sia-sia….
Rabb… terlalu banyak inhibitor jiwa,
Namun “substrat” tak mampu mendekatinya…
Karena enzim jiwa ini rasanya terpengaruh oleh inhibitor yang
“non kompetitif”
Itulah nafsu….
Mengalahkan “substrat” semangat dengan merubah morfologi enzim
jiwaq
Harapku…
Kalaulah inhibitor ini mampu ku rubah sebagai inhibitor
kompetitif…
Setidaknya q hanya perlu meningkatkan konsentrasi substratnya
Maka Ya Tuhanq…
Kuatkan hati ini agar mampu mengalahkan inhibitor-inhibitor
itu….
Ya Mujibassailiin….
Baligh ma qoshidana ila Shirathikal Mustaqim…
Ya Allah…
Guide my step n don’t let me go astray
Cause, You’re The Only One that Showed me my way…. n_n
Tidak ada komentar:
Posting Komentar