BEASISWA…
Siapa
yang hendak menolaknya?? Banyak diantara kita yang berjuang mati-matian untuk
mendapat beasiswa, sebut saja beasiswa di perguruan tinggi. Perguruan tinggi
looo.. untuk orang yag hidupnya berkecukupan seperti saya maka beasiswa
merupakan idaman yang menggantung semenjak menginjakan kaki sebagai anak SMA.
Dibalik
keinginan menimba ilmu secara gratis-tis tersebut kita sebaiknya menengok
terlebih dahulu apa tujuan kita kuliah? Sesuaikah dengan persyaratan beasiswa.
Jika ya, tentu apa lagi yang diragukan. Itu akan sangat menguntungkan. Tapi
jika tidak, lebih baik anda mencari beasiswa yang bebas kontrak pasca lulus.
Kalau tak begitu, cepat atau lambat anda akan menyesali nasib anda.
Umumnya
beasiswa dari Negara, mensyaratkan peserta beasiswa untuk bisa mengabdi di
masyarakat. Nah, umumnya penempatan pengabdian ditentukan oleh pihak yang
berwenang alias pemegang kekuasaan atas beasiswa anda. Maka perlu anda pikirkan
sebelum memilih terjun di jalur beasiswa. Perjuangan dapat “makan” bangku
kuliah gratis yang teramat ketat belum seberapa dibanding perjuangan anda pasca
lulus nanti.
Karna
mengabdi adalah syarat mutlak yang harus anda jalani pasca lulus nanti, maka
tak masalah bagi anda yang punya jiwa itu.
Mahasiswa
non beasiswa hendaknya juga miliki keinginan untuk mengabdi di tengah
masyarakat. Bedanya, kalau mahasiswa yang hidup mati kuliahnya tergantung oleh
beasiswa, maka pengabdian merupakan hal wajib menyatu dalam dirinya.
Bagaimana
jika anda ingin kuliah gratis saja tapi keinginan kuat anda adalah sebagai
pegawai (alias bekerja)?? Jawaban yang paling simple adalah jangan pilih
beasiswa berkontrak. Nah, tapi kalau sudah terlanjur, maka apa yang harus anda
lakukan?
Mengabdi
umumnya diwajibkan selama 3 tahun “Pertama” pasca lulus (fresh graduate). Jika
sudah terlanjur masuk di beasiswa dengan kontrak ngabdi maka keinginan anda
untuk bekerja demi suatu perusahaan singkirkan sajalah ya.. eits,
tapi kan nasib suatu kaum dapat dirubah oleh kaum itu sendiri. Intinya gak
semuanya dan tak selamanya beasiswa itu jalan yang buruk bagi anda.
Sejak
semester awal anda harus atur strategi sedemikian rupa sehingga anda tak perlu
lagi bekerja, tapi anda yang akan menciptakan kerja. Untuk mendapat posisi itu,
tentu anda harus memutar otak untuk meluangkan banyak waktu anda untuk
mencicipi organisasi untuk belajar cara berdiplomasi dan lobying,
kewirausahaan untuk membangkitkan jiwa entrepreneur, juga karya tulis dan
bisnis plan untuk membantu mengukir ide yang brilian. Dan lain-lainnya akan
anda sadari sendiri ketika keinginan anda semakin melekat kuat. Trust it, J
ini
saran bagi saya juga sodara, jadi sama2 belajar lah… hehe
*
Mari belajar mengabdi sedini mungkin. Semangat Mengabdi, Membangun Negeri. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar