Rabu, 14 November 2012

Kopi Luwak Biofermentasi??


Kopi luwak adalah kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang musang. Kopi luwak merupakan jenis biji kopi yang termahal di dunia, sehingga sampai masuk ke Guiness Book of Records. Empat tahun belakangan ini harga kopi luwak di pasar internasional semakin meningkat, bahkan mencapai US$ 500/kg bentuk biji kering (kadar air 11,5%). Bandingkan dengan harga kopi biasa kualitas nomor 1 yang hanya US$ 4,5/kg. Kemasyhuran kopi luwak telah terkenal sampai kemancanegara, bahkan di Luar Negeri, terdapat kafe yang menjual kopi luwak (Civet Coffee) dengan harga yang mahal. Hanya saja, kuantitas produk belum terjaga secara kontinyu. Penyebab utamanya, kopi luwak 100% masih tergantung pada alam. Selain itu, masalah dalam penggunaaan luwak adalah populasi luwak di alam bebas sudah sangat menurun sehingga tidak mungkin menggunakan luwak tangkapan liar. 
CITES (2009) menyebutkan bahwa Paradoxorus hermaphroditus tergolong dalam appendix III , artinya statusnya dilindungi di daerah asalnya dan kawasan tempat ia hidup. Binatang pada status appendix III jika diperdagangkan harus berasal dari tangkaran, sehingga tidak boleh lagi menggunakan tangkapan liar. Kendala lain dalam produksi kopi luwak adalah asal kopi yang merupakan kotoran luwak. Meskipun kopi luwak dikatakan memiliki citarasa yang sangat tinggi, beberapa orang meragukan status kehalalannya. Proses fermentasi yang tidak lazim oleh luwak boleh jadi membuat sebagian orang enggan mengkonsumsinya karena jijik atau takut.

Untuk mengatasi kendala kuantitas produksi dan persepsi sebagian konsumen atau calon konsumen kopi luwak yang menganggap jijik kopi luwak, maka perlu dilakukan suatu terobosan produksi kopi luwak yang bisa menguntungkan baik produsen maupun konsumen serta mampu menjawab permasalahan produksi secara tradisional. Produksi kopi luwak harus bisa dilakukan dalam jumlah besar, dengan metode yang lebih praktis, dan status kebersihannya yang lebih terjaga. Salah satu cara yang ditawarkan adalah melalui suatu teknologi fermentasi yang memodifikasi atau meniru kondisi fermentasi yang terjadi dalam perut luwak. Hal ini bisa dilakukan dengan mengondisikan kondisi proses sesuai dengan kondisi proses yang terjadi dalam perut luwak.

Sebagaimana pembuatan kopi pada umumnya, dalam memproduksi kopi luwak biofermentasi ini yang berbeda hanya pada tahap fermentasi. Fermentasi bertujuan untuk membantu melepaskan lapisan lendir yang masih menyelimuti kopi. Dalam proses ini dapat digunakan kombinasi bakteri proteolitik, selulolitik, dan xilanolitik.  Saat fermentasi berlangsung, bakteri-bakteri tersebut menghasilkan enzim yang dapat mempercepat reaksi hidrolisis ikatan peptida pada protein, mempercepat hidrolisis selulosa, dan juga hemiselulosa yang terdapat dalam biji kopi. Mikroba yang digunakan merupakan isolat yang dihasilkan dari kotoran (feses) maupun dari usus luwak.  Bakteri yang digunakan juga dapat berasal dari ragi inokulum misalnya ragi roti.

Banyaknya penggemar kopi luwak baik dalam negri maupun luar negri mendorong peningkatan produksi kopi luwak secara besar-besaran. Di sisi lain kopi luwak dengan hanya memanfaatkan  budidaya luwaknya saja masih belum optimal terkait dengan mahalnya pemeliharaan dan banyaknya orang yang merasa jijik dalam mengkonsumsinya. Oleh karena itu, penting dilakukan produksi kopi luwak dalam sekala besar yang sifatnya kontinyu melalui proses biofermentasi mikroba dengan tanpa melibatkan binatang luwak secara langsung.

Biogas dari Limbah Pabrik Kelapa Sawit


Krisis energi yang dipicu naiknya harga minyak dunia (pernah mencapai USS 70/barrel) turut menghimpit kehidupan masyarakat diberbagai lapisan Indonesia. 

Hal ini semakin menyadarkan berbagai kalangan ditanah air bahwa ketegantungan terhadap BBM (Bahan Bakar Minyak) secara perlahan perlu dikurangi. Buruknya pengaruh pembakaran BBM terhadap lingkungan juga menjadi faktor pendorong pencarian dan pengembangan energi alternatif non BBM (Indartono, 2005). Melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemerintah telah menetapkan bauran energi nasional tahun 2025 dengan peran minyak bumi sebagai energi akan dikurangi dari 52% saat ini kurang dari 20% pada tahun 2025. Energi alternatif diharapkan mulai mengambil peran yang lebih penting dengan menyuplai 17% terhadap bauran energi nasional, termasuk didalamnya biofuel  atau bahan bakar nabati (BBN) ikut memasok sebanyak 5% (ESDM, 2007).

Naiknya harga gas Elpiji (LPG) membuat kita tersadar bahwa bahan bakar yang ditambang dari perut bumi lambat-laun akan habis. Ketersediaan bahan bakar gas Elpiji akan semakin menipis dan harganya pun akan semakin membumbung tinggi. Sudah saatnya kita beralih ke sumber energi yang dapat diperbaharui. Salah satunya energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit. Energi dari bahan tambang seperti minyak bumi dan gas bumi diperkirakan akan habis dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga Indonesia harus segera mencari sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable energi) untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.

Tabel 1. Cadangan dan Produksi Energi Fosil.
Jenis Energi Fosil
Cadangan Produksi
Rasio
Cadangan
Produksi
Minyak
8.400.000.000 barel
348.300.000 barel
24 Tahun
Gas
185 TSCF
2,8 TSCF
66 Tahun
Batubara
18.700.000.000 ton
217.400.000 ton
86 Tahun
Sumber: Diolah dari Handbook of Energi & Economic Statistics of Indonesia 2008

Salah satu sumber energi terbarukan yang belum banyak dimanfaatkan adalah energi dari biogas. Menurut Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (2004) telah menghitung potensi energi dari biomassa yang besarnya mencapai 50.000 MW, namun yang sudah dimanfaatkan hanya sebesar 302 MW.  Salah satu biogas yang jumlahnya sangat besar dan belum banyak dimanfaatkan adalah limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang jumlahnya mencapai ribuan ton.

Limbah pabrik kelapa sawit sangat melimpah. Saat ini diperkirakan jumlah limbah pabrik kelapa sawit (PKS) di Indonesia mencapai 28,7 juta ton limbah cair/tahun dan 15,2 juta ton limbah padat (TKKS)/tahun. Dari limbah tersebut dapat dihasilkan kurang lebih 90 juta m3 biogas. Jumlah ini setara dengan 187,5 milyar ton gas Elpiji. Jumlah biogas ini cukup untuk memenuhi kebutuhan gas satu milyar KK (kepala keluarga) selama satu tahun.

Biogas yang komponen utamanya gas metan (CH4) sebenarnya sudah mulai manfaatkan sejak beberapa puluh tahun yang lalu, namun tidak banyak dipergunakan masyarakat. Biogas yang dikenal masyarakat lebih banyak dihasilkan dari pengolahan kotoran ternak atau kotoran manusia. Sebenarnya biogas juga bisa dihasilkan dari biomassa yang lain. Biogas lebih ramah lingkungan dari pada BBM. Pembakaran biogas (metan) akan menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Kedua gas ini sama seperti gas yang dikeluarkan dari hidung manusia. Bandingkan dengan BBM yang banyak menyebabkan polusi udara. Satu m3 gas metan dapat diubah menjadi energi sebesar 4700 – 6000 kkal atau 20 – 24 MJ. Energi sebesar itu setera dengan energi yang dihasilkan oleh 0,48 kg gas Elpiji (LPG). Penggunaan gas metan tidak hanya menghasilkan energi yang besar tetapi juga lebih ramah lingkungan.

Data yang diperoleh diatas menunjukkan bahwa limbah cair pabrik kelapa sawit sangat berpotensi sebagai pembangkit listrik sehingga dapat memenuhi program pengembangan agrobisnis dalam UU No. 25 Th. 2000 (PROPENAS) yaitu, berupa terpeliharanya sistem sumberdaya alam dan lingkungan, serta keberlanjutan pembangunan ekonomi untuk mengantisipasi trade barrier dalam sistem perdagangan global, maka dalam pengelolaan limbah cair di PKS harus dilakukan dengan prinsip yang bersifat global dalam suatu tindakan lokal (think globally, act locally), yaitu secara proaktif untuk memenuhi sasaran agar pembangunan ekonomi tetap berlanjut. Inovasi berupa pembangkit listrik yang dikembangkan dari pengolahan limbah cair kelapa sawit merupakan alternatif yang sangat prospektif karena hanya dengan memanfaatkan limbah yang seharusnya berdampak buruk terhadap lingkungan selama ini. Serta menjadi langkah optimis untuk mengembangkan energi alternatif yang nantinya diharapkan minimal mampu memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan bagi PKS dan dapat juga dikembangkan sebagai langkah untuk membangun daerah mandiri energi disekitar PKS.
Penulis : Zimam, Faiz, Nudhar

Pulsing Radio Source (PULSAR)



Pulsar (Pulsing Radio Source) merupakan bintang yang membuat suara ketukan. Fakta ini tentunya sulit mencapai nalar manusia pada zaman Rasulullah. Penemuan pulsar memerlukan teknologi yang canggih dengan bekal ilmu pengetahuan yang sangat maju. Inilah salah satu pembuktian bahwa Al Qur’an tidak lekang waktu. Sebagaimana yang terdapat dalam Q. S 86 At-Thaariq:1-3 bahwa Kata "Thaariq," nama surat ke-86, berasal dari akar kata "tharq," yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni "berdenyut/berdetak," "memukul keras,". Hal-hal seperti inilah yang menarik untuk di buktikan secara ilmiah.

Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya. Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang neutron.

Menyusul penemuan itu, bintang-bintang yang dijelaskan sebagai Thaariq dalam Al Qur'an memiliki kemiripan dekat dengan pulsar yang dipaparkan di abad ke-20, dan mungkin mengungkapkan kepada kita tentang satu lagi keajaiban ilmiah Al Qur'an. Kurun waktu 1500 tahun yang lalu, ayat ini tidak diketahui makna secara ilmiahnya. Namun kini pada tahun 1967, seorang ilmuwan bernama Jocellyn Bell menemukan suatu bintang yang memancarkan pulsa (pulse, beat, ketukan) secara periodic yang disebut pulsar. Pulsar merupakan bintang yang membuat suara ketukan. Fakta ini tentunya sulit mencapai nalar manusia pada zaman Rasulullah. Penemuan pulsar memerlukan teknologi yang canggih dengan bekal ilmu pengetahuan yang sangat maju.

Penemuan ilmiah ini merupakan salah satu bukti penguat akan kemurnian dan kebenaran Al Qur’an sebagai firman Allah SWT yang telah tertulis berjuta-juta tahun yang lalu dan merupakan petunjuk bagi kita bahwa segala yang di ciptakan Allah tidak ada yang sia-sia karena selalu ada hikmah dan manfaat. Salah satu hikmah yang dapat diambil dari penulisan ini adalah terbuktinya al-qur’an yang memiliki keselarasan dengan ilmu pengetahuan modern sehingga mampu memperkuat iman bagi hambaNya yang mau berfikir. Oleh karena itu kita sebagai hamba Allah harus memiliki sifat selalu husnudzan pada Allah SWT.

*Penulis : Zimam, Faiz, Amilin

Senin, 12 November 2012

SUKSESi & MUBES KMNU IPB

Bismillahirrahmanirrahiim….
Tanggut, Faperta-11 November 2012 yang bertepatan dengan H +1 mengenang hari pahlwan, puluhan mahasiswa NU IPB yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama dengan semangat berjamaah berbondong-bondong mendatangi kegiatan puncak kepengurusan 11-12 … Suksesi dan Musyawarah Besar KMNU, merupakan kegiatan yang banyak menguras pikiran warga NU IPB, karena akan menentukan nasib kepengurusan satu tahun ke depannya. Kegiatan ini sudah diadakan kali ke-2 sejak KMNU lahir di IPB.

Diawali dengan pembukaan oleh MC (Noor Hasan 46) pada pukul 16.30 WIB. Sekalipun dalam suasana pesimis karna cuaca yang kurang mendukung, tak disangka puluhan peserta datang silih berganti memadati ruangan. Seusai pembukaan oleh MC, acara kemudian dilanjutkan dengan bacaan merdu  tilawah Alqur’an oleh Hasan 48,  diharapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan berkah. Kegiatan suksesi dan Mubes ini terdapat dua rangkaian kegiatan besar, yaitu Laporan Pertanggungjawaban dari kepungurusan 11-12  yang disampaikan oleh M. Zimamul Adli (ketua KMNU) dan Pemilihan ketua baru yang dilakukan dengan musyawarah besar. Sebelum beranjak pada LPJ pengurs, dilakukan sosialisasi AD/ART KMNU IPB oleh Mufassirul Umam 46.

Dalam Laporan Pertanggungjawaban, ketua KMNU (red Zimam) menyampaikan banyak hal terkait kegiatan dari banyak program kerja kepengurusan sebelumnya. Ya, Proker yang terlaksana tidak sesuai dengan harapan yang telah dikonsepkan, hanya sekitar 50% kegiatan yang terlaksana. Namun tak ada muka muram dari pengurus, karna memang beberapa kegiatan KMNU terus dijalankan secara istiqomah. Banyaknya kegiatan dadakan semisal Munas NU, silaturahim dengan para Pembina, halal bi halal, dan beberapa kegiatan lain meskipun tak direncanakan di proker toh kegiatan ini membawa dampak yang begitu besar bagi KMNU. Ketua menyatakan bahwa “Ruh-nya KMNU itu ada 2 hal yang tak boleh ditinggalkan, sedikit atau banyak orang yang datang tetap musti dilaksanakan, itulah kajian dan diba’an yang membawa KMNU menjadi seperti sekarang”…

‘Seperti sekarang’, yaitu dengan perkembangan yang sangat signifikan, kepercayaan pihak2 luar yang tak diragukan lagi, hampir setiap kegiatan hanya modal fatihah “dilalah (red; sekonyong2) surplus jutaan rupiah… Hebaaat!!…
Kemudian ketua (red Zimam) menambahkan, “kalau dulu masa kak ilul (Nailul Abror 42-ketua KMNU yang pertama) adalah fase mencari bibit unggul, dan fase kepengurusan saya adalah fase menuai bibit unggul itu, maka masa kepengurusan yang akan datang adalah fase merawatnya”. Dengan banyak hal yang sudah ada di kepengurusan ini, maka diharapkan kepengurusan berikutnya bisa melebarkan sayap NU seantero IPB agar lebih maju, maju, dan maju…

Laporan pertanggung jawaban pengurus berakhir saat adzan maghrib berkumandang, sehabis Ishoma, sahabat2 KMNU memulai acara puncak yang dinanti2 yaitu Musyawarah Besar yang dipimpin oleh Adi Purnama46 . diawali dengan presentasi visi misi ketiga calon ketua (Aldy Khuluk – Slamet Heri – A. Mujib). Kemudian beberapa pertanyaan oleh panelis dan beberapa peserta yang mengudang antusiasme pemilihan Ketua KMNU ini. Rangkaian ini hanya sebagai gambaran bagi peserta tentang diri calon ketua, selebihnya akan ditentukan di Mubes. Ketiga calon yang sulit dipilih, punya kelebihan dan kekurangan masing2, Khuluk dengan jargon SDM-nya, Slamet dengan Religiousnya, dan Mujib dengan kontinuitas kinerja. Kegiatan yang benar2 menegangkan ini dimulai yaitu, musyawarah guna mencapai mufakat yang memakan waktu 1 jam. Diskusi yang sangat “Alot” itu akhirnya dapat diputuskan ketua KMNU periode 12-13.

Dengan suara serempak “se—tuju”, kegiatan Mubes akhirnya membuahkan hasil. Pemilihan ketua KMNU banyak didasari beberapa pertimbangan yang menjadi aspek penting, sehingga diharapkan menjadikan KMNU semakin maju. Karena kemajuan suatu organisasi akan banyak dipengaruhi oleh ketuanya. Ketua KMNU nantinya diharapkan mampu mengkoordinasikan antar pengurus dan anggota, mampu menjadi ketua yang bisa bekerja bersama anggota, mampu memimpin dan bertanggungjawab, mampu memberikan banyak kontribusi nyata, karena KMNU di tahun depan adalah saatnya melesat.




Setelah Mubes usai, peserta dimanjakan dengan makan besar lezat yang telah disiapkan oleh panitia. Pengumuman ketua KMNU yang menegangkan akhirnya tiba, dengan menggunakan kopyah putih prosesi penyematan dimulai, ketua (red Zimam) memberikan jabatan kepemimpinannya pada “M. ALDY KHUSNUL KHULUK” yang terpilih sebagai ketua KMNU masa bhakti 2012-2013. KMNU memilih khuluk bukan menafikan keunggulan 2 calon lainnya. Tapi hasil ini memberikan tempat yang tepat bagi yang lain. karena kontribusi tidak mesti menjadi ketua yang memiliki tanggung jawab yang super besar.  Dan akhirnya kegiatan Suksesi dan Mubes yang meriah ini akhirnya ditutup dengan doa oleh Syaikhuna Sahlin 46. 
Mari Berjuang Sahabat, NU IPB sudah masanya Jaya…. Yeeeahhhh
KMNU Go Go Go…. NU Yeeeeeesssssss (^-^*)

NB; Mohon maaf jika ada kata yang tak sesuai – Faizah Wafie