Minggu, 15 Juli 2012

Menunggu gugurnya 5 Musuh…


Menunggu gugurnya 5 Musuh…
Masih ingat catatan tapak jejak pimpinan teratas di organisasi qt?? Hhehe… sudah masa akhir,,, harapan yang tercatat di catatan-ku itu tak bisa lagi terwujud. Dan tentunya takperlu dibahas ulang sesuatu yang membuat saya pribadi “sesak”. Terus smangat memberi yang terbaik buat kluarga kita… masih banyak tantangan rupanya skalipun sudah di akhir juang…

Hmm… saatnya melakukan pembunuhan akhir pada tugas/amanah yang kita emban. “Musuh” kita yang paling mantaff ini adalah LPJ. Iya “Laporan Pertanggung Jawaban”… bagi pemimpin yang “faham” mudah skali menyelesaikan semua dengan cepat tanpa perlu ditanya bahkan disuruh. Kreatif itu muncul tatkala hati kita sudah ikhlas dan nyaman menjalankan tugas yang dulunya kita ikrarkan…

“Setiap seseorang adalah Pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya”. Sekejap kata itu terasa sederhana, bagi yang belum bisa memaknai lebih dalam… Rupanya pertanggungjawaban itu hadir setelah masa bakti berakhir. Lantas, bukankah hal ini yang harusnya lebih berat dibanding masa awal kita mengemban amanah sebagai “pengurus”??




Tak jarang orang yang sadar dan tanggap susahnya pengurusan administrasi (terutama di keluarga kita). Ketua bilang “No administration No organization”. LPJ tak cukup hanya dituangkan dalam bentuk action dan kata2, dalam bentuk administrasi yang rapih-lah pertanggungjawaban itu menjadi hal yang berarti dan bermanfaat bagi kepengurusan selanjutnya. Maka LPJ merupakan amanah sebelum kita lulus menjadi pengurus.

Musuh akhir ini ternyata menyabang menjadi lima, musuh nomor 1 LPJ BPH, musuh nomor 2, LPJ PSDM, musuh nomor 3 LPJ KOMINFO, musuh nomor LPJ SOSLING, dan yang terakhir musuh nomor 5 adalah LPJ MIKAT.

Musuh nomor 1 hampir bisa dikendalikan oleh sahabat sekertaris, bendahara, dan wakil ketua… hanya saja ketua yang belum setor, belum kasih kabar, dan belum pernah menanyakan kabar. Nampaknya kesibukan ketua membuatnya lupa ingatan akan musuh yang nomor satu ini. Padahal tugas besar beliau yang memegang peran ini semua…  tanda “Dangerious” udah disampaikan, tapi kayaknya belum juga ada reaksi yang nyata.
Saya pibadi memohon maaf kepada smua pihak yang pernah saya tagih lpj-nya. Yang mungkin ada kata yang kurang sopan atau tak berkenan. Apa susahnya menjawab pertanyaan progresnya gmn?” atau kendalanya apa?””. Hanya saya sadari tingkat emosional saya yang kurang terkendalikan. Dan mungkin payahnya kita sebagai data collector (Sek-Ben) yang harus sering control dan koreksi dari masing2 musuh besar kita.
Well, dilanjutkan…

Musuh yang ke 2 sangat progressif… terimakasih setinggi-tingginya, kami selaku sek-bend umum atas kerjasama yang cepat dan tanggap sahabat psdm… musuh yang ini sebentar lagi akan dinyatakan gugur, hanya menunggu perkembangan laporan keuangan…

Musuh ketiga yang masih bingung dengan majalah-nya juga menunggu gugurnya. Karena hanya 3 program kerja, namun masih banyak tugas yang belum ada perkembangannya, terutama majalah… ada tidaknya majalah sangat bergantung dengan deadline, jika yang mengurusinya tidak mematuhi deadline yang telah ditetapkan, secara darurat majalah kedua kita batal terbit… smangat terus untuk kominfo.

Musuh ke-4 dan ke-5 masih butuh menguras banyak keringat… kedua musuh ini selain programnya paling banyak, administrasinya juga paling “kacau”. Musuh ke-4 baru menaklukan 2 dari 8 prajurit musuhnya. Sementara musuh ke-5 baru satu dari 12 prajurit musuh yang ditaklukan. Lantas apa yang harus kami lakukan sebagai sek-bend kalau keadaan genting seperti ini??? 
Hanya semangat sahabat kadept yang bisa mengirimkan bala tentara untuk menggugurkan musuh besar kita… kami dari sek-bend juga akan ikut membantu menyusun strategi perang dengan bantu control langsung dan koreksi. Yang diharapkan agar sahabat bisa mengerti akan kehausan kami tentang informasi di medan perang. Mohon diberi perkembangannya dan kendala yang bisa kami bantu….

Dan akhirnya, saya pribadi memohon maaf untuk kata2 yang kurang berkenan, dari kami, sek-bend, sangat berterimakasih bagi sahabat yang mau membaca dan memahami “kegentingan” ini. Harapan saya pribadi selaku penulis tak ingin kepengurusan selanjutnya merasakan kegentingan ini. Untuk sahabat amilin, fadholi, fera, ghaida, ana, dan eneng, yang saya yakin kalian semua punya smangat juang yang kuat untuk keluarga kita ini. Harapannya, percepat pembuatan RKAT, dan jangan lupa usahakan ada pembahasan langsung pimpinan ke pak qoyim atau Pembina kita, jangan hanya setor draft RKAT ke rektorat. Agar prosesnya cepat dan informasi yang disalurkan dan yang diterima lebih mantap. Sebulan setelah fix RKAT semua PJ dari setiap kegiatan sebaiknya diharuskan selesai membuat proposalnya, terutama BPH. Kecuali kegiatan yang besar, buat tim inti dulu untuk pematangan konsep selanjutnya buat timeline yang pas. Dan harapan saya setelah proposal selesai sek-bend focus ke press release dan LPJ serta control departemen.

Bukan bermaksud lain, Hanya harapan besar saya ingin melihat CSS melebarkan sayapnya untuk lebih baik dari sebelumnya dan bisa mengambil banyak hikmah dari kepengurusan ini saja yang menjadi smangat saya untuk menuliskan semua ini…
***Salam Satu Hati CSS MoRA Bersinergi…




Tidak ada komentar:

Posting Komentar