Seorang teman
datang dari arah barat daya dengan teriak menyapa sambil menyalami, itu Anik
“Oy pheewww, lagi ngapain phew??”.
Datang lagi
seorang Sarah dengan nada yang khas itu, “Tidaaaaakk phew, Hentikaaan!!
Pheeeewwww”.
Arlin juga
menyapaku begitu “Eh mbak phew, lagi ngapain phew??”.
“Lagi ngapain
phew, gimana revisianmu pheew?? Tanya seorang Oni.
Apri pula, “Eh
phew apa kabar pheeww??”.
Sesekali
merasa panggilan itu tak senonoh sekali. Saya merasa lucu saja dengan kata
“phew” yang menyebar bak virus HIV Phew yang ditularkan jauh-jauh dari
Jogjakarta oleh Mary Phew.
(*LAGI…)
Ini panggilan
lama yang masih diutarakan oleh teman2 saya di KMNU,
Ada sms masuk
“Eh ndol, aku ra sido bali nak bogor ndol”. Itu Wiwik.
“Piye kabare
ndul, kapan sidange??” Itu Zimam.
“Ndol, nandi
wae ndol, ngguya ngguyu wae” Itu Hasan yang memanggil sangat tidak manusiawi
sambil memamerkan asap rokoknya.
Eh, maksutku
saya senang dengan panggilan-panggilan aneh itu.
Saya ini
koleris, pribadi saya yang ini memberanikan diri jualan Beng-beng, donat,
risol, di kelas. Saya ini kadang menjadi orang yang sangat melankolis sekali,
di kelas kuliah kerjanya hanya tidur, jarang berbaur sama teman. Jadilah mereka
sungkan menyapa-nyapa saya (*itu pikir saya nding).
Saya senang
dengan panggilan tak senonoh itu karna teman-teman saya di kelas yang dulu
jarang sekali menyapa saya, sekarang intensif sekali memanggil Phewww Pheew..
Ah, tulisan
ini tidak jelas sekali. Saya hanya mau membuang “kentut” saja di blog yang
kumuh ini. Huek huekkk.. #Dhuaaaaaaaaaaaaaarrr. ^3^
Akhir kata,
saya mau misuh, ~What the ph*w~ ^O^V
Tidak ada komentar:
Posting Komentar